Sebuah keluarga yang berasal dari kota Palembang pindah ke lingkungan rumah Dayu setahun lalu. Mereka menempati rumah sewaan yang kecil dan agak jauh dari jalan utama. Tak lama setelah mereka pindah, mereka menyewa sebuah kios di depan sekolah, dekat terminal angkot. Di kios itu mereka berjualan empek-empek Palembang. Hanya beberapa minggu berjualan, kios mereka tutup karena kebanjiran pesanan. Mereka terlalu sibuk membuat dan mengirim empek-empek pesanan itu sehingga tak ada waktu lagi untuk berjualan di kios mereka.
Waktu berlalu dengan cepat. Saat ini, mereka telah mempekerjakan puluhan orang di industri empek-empek mereka. Semua tetangga menyebut usaha mereka pabrik empek-empek. Sebuah bangunan besar telah dibeli dan dipugar menjadi pabrik empek-empek. Ribuan potong empek-empek setiap pagi siap dikirimkan ke seluruh penjuru kota dengan menggunakan mobil kecil dan besar, juga sepeda motor. Banyak rumah makan, hotel, penginapan, sekolah, kantor-kantor, dan penjaja empek-empek pinggir jalan, menjadi pelanggan tetap mereka. Jumlah pesanan empek-empek mereka setiap hari terus meningkat.
Pabrik empek-empek ini semakin terkenal dengan bertambahnya pembeli, baik dari dalam maupun luar kota. Warung-warung makan dan beberapa toko pusat oleh-oleh bermunculan di sekitar pabrik empek-empek itu. Mereka siap menyambut para turis pemburu empek-empek lezat itu. Sekarang, jika Dayu ingin menunjukkan alamat rumahnya, ia akan menyebutkan letak pabrik empek-empek yang terkenal itu. Dengan demikian, rumah Dayu pun akan mudah ditemukan.
Meningkatnya permintaan hasil industri dari seluruh Indonesia dan dunia, telah menyebabkan banyak perubahan. Jalan raya dan tol dibangun untuk memudahkan distribusi hasil industri. Perumahan-perumahan dibangun di sekitar pabrik-pabrik untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal pegawainya. Setelah beberapa waktu, barang-barang hasil industri itu kini dapat dinikmati oleh masyarakat. Bahkan, beberapa di antaranya telah diekspor. Selain itu, industri di Indonesia juga meningkatkan keragaman jenis dan kualitas produk, yang mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
Selain adanya dampak positif dari kebangkitan perindustrian di Indonesia, terdapat pula beberapa dampak negatif. Menurunnya areal pertanian karena menjadi pabrik, menyebabkan menurunnya hasil pertanian. Akibatnya, masyarakat petani berbondong-bondong pindah dari desa ke kota mencari pekerjaan. Kota menjadi penuh sesak. Berkurangnya minat masyarakat, terutama generasi muda pada dunia pertanian, mengakibatkan turunnya kualitas hasil pertanian. Banyak hasil petanian berkualitas di pasaran kita sekarang merupakan hasil pertanian negara-negara tetangga yang diimpor ke Indonesia. Pembangunan areal industri di berbagai daerah juga sering kurang memperhitungkan dampak polusi bagi masyarakat sekitar. Polusi yang sering dialami oleh masyarakat yang tinggal di sekitar daerah industri, misalnya: polusi air, polusi udara, dan polusi suara.
1. Dampak Positif
- Perkembangan penerapan teknologi dalam industrialisasi mendorong meningkatnya mobilitas penduduk.
- Terbentuknya lapangan kerja baru.
- Perkembangan industri,dapat meningkatkan pendapatan masyarakat kesejahteraan pun menjadi lebih meningkat.
- Industrialisasi menyebabkan kebutuhan manusia semakin terpenuhi.
2. Dampak Negatif
- Terjadinya arus urbanisasi dari desa ke kota-kota yang dijadikan tujuan kaum urban untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
- Terjadinya pencemaran udara, air, dan tanah sebagai akses negatif dari proses produksi.
- Memicu sifat konsumerisme masyarakat.
- Menurunya budaya gotong royong antara warga masyarakat.
- Berkembangnya paham individualisme.
Bersama dengan temanmu, diskusikan dan identifikasikan peran air dalam bidang industri. Apakah menurutmu air memiliki peranan penting dalam industri?
Kelangkaan kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe dan tahu ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya, masalah pada pengimporan kedelai, kenaikan harga kedelai impor, dan terganggunya distribusi kedelai ke daerah-daerah terutama luar Jawa. Selain itu, kualitas kedelai yang buruk, juga memengaruhi jumlah tahu dan tempe yang dihasilkan. Industri kecil dan menengah yang membuat dan menjual tahu dan tempe, mengalami dampak terburuk dari kelangkaan kedelai ini. Keadaan yang tidak menentu ini tentu saja meresahkan. Jika terus menerus terjadi, usaha mereka terancam gulung tikar. Para penjual tahu dan tempe pun akan kehilangan barang dagangannya.
Sebegitu hebatnya pengaruh kelangkaan kedelai terhadap para perajin itu, ya? Coba, kita lakukan penghitungan. Sebelum harga kedelai naik, para perajin bisa membuat 300 potong besar tempe per hari. Harga per potong Rp15.000. Dengan kenaikan harga kedelai ini, mereka hanya mampu membuat tiga per empatnya dengan harga yang sama. Bisa dibayangkan persentase kerugian mereka, ya!”
Persoalan tersebut dapat dipecahkan dengan menggunakan persamaan berikut:
Nilai produksi sebelum harga kedelai naik = 15.000 × 300 = 4.500.000
Nilai produksi setelah harga kedelai naik = 15.000 × 3/4 × 300
= 15.000 × 225
= 3.375.000
Kerugian = 4.500.000 - 3.375.000 = 1.125.000
Persentase kerugian = 1.125.000/4.500.000 × 100% = 25%
Jadi para perajin mengalami kerugian sebesar 25% setiap harinya.
Dengan menggunakan contoh di atas, selesaikanlah soal-soal berikut dengan menjelaskan proses penyelesaiannya di tempat yang telah disediakan:
1. Pak Didin membeli 5 kg kedelai seharga Rp 25.000,00 setiap kilonya untuk diproses menjadi tempe. Jika satu kilogram kedelai dapat dibuat menjadi 15 potong tempe, berapakah biaya produksi satu potong tempe tersebut?
Biaya produksi satu potong tempe :
25.000 : (5 x 15 ) = 25.000 : 75 = 333,33
2. Minggu lalu, Ibu membeli lima potong tempe masing-masing dengan harga Rp 12.000,00. Kemarin harga per potong tempe telah menjadi Rp 14.600,00. Berapa persenkah kenaikan harga tempe tersebut?
Prosentase kenaikan :
3. Tidak hanya harga tempe yang naik, harga tahu per sepuluh biji telah naik sebesar 25% dari harga awal sebesar Rp 10.000,00. Berapakah harga tahu per sepuluh biji setelah terjadi kenaikan?
Air digunakan untuk keperluan industri, Air sebagai bahan baku utama pada industri pengolahan minuman dan pemutar turbin pada pembangkit tenaga listrikCarilah kalimat-kalimat di buku atau majalah yang menggunakan kata industri, atau buatlah kalimat sendiri dengan menggunakan kata industri. Tulislah kalimat-kalimat tersebut lalu diskusikan bersama temanmu. Tulislah pengertian industri berdasarkan makna kalimat yang kamu tulis.
- Pada zaman modern saat ini, industri telah berkontribusi banyak dalam ekonomi dunia.(industri adalah semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan bersifat komersial untuk memenuhi kebutuhan hidup.)
- Industri kecil banyak terdapat di daerah pedesaan. (Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi )
- Industri rumah tangga merupakan sebuah peluang usaha yang stabil dan dapat menjaga keseimbangan dari badai krisis ekonomi.(Industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.)
- Relawan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menggelar pameran dan seminar IPTEK dan Industri Kreatif dengan tema Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan(Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi)
- Agroindustri Sari Apel banyak terdapat di Kota Malang.(Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku)
Melambungnya Harga Kedelai
Dari berita di koran dan TV, kita mengetahui bahwa akhir-akhir ini terjadi kelangkaan kedelai di banyak tempat di Indonesia. Keadaan ini menyebabkan harga kedelai melambung tinggi menjadi empat, bahkan lima kali lipat dari harga sebelumnya. Di beberapa daerah, bahkan terjadi kelangkaan tahu dan tempe.(Sumber: www.republika.co.id)
Persoalan tersebut dapat dipecahkan dengan menggunakan persamaan berikut:
Nilai produksi sebelum harga kedelai naik = 15.000 × 300 = 4.500.000
Nilai produksi setelah harga kedelai naik = 15.000 × 3/4 × 300
= 15.000 × 225
= 3.375.000
Kerugian = 4.500.000 - 3.375.000 = 1.125.000
Persentase kerugian = 1.125.000/4.500.000 × 100% = 25%
Jadi para perajin mengalami kerugian sebesar 25% setiap harinya.
Dengan menggunakan contoh di atas, selesaikanlah soal-soal berikut dengan menjelaskan proses penyelesaiannya di tempat yang telah disediakan:
1. Pak Didin membeli 5 kg kedelai seharga Rp 25.000,00 setiap kilonya untuk diproses menjadi tempe. Jika satu kilogram kedelai dapat dibuat menjadi 15 potong tempe, berapakah biaya produksi satu potong tempe tersebut?
Biaya produksi satu potong tempe :
25.000 : (5 x 15 ) = 25.000 : 75 = 333,33
2. Minggu lalu, Ibu membeli lima potong tempe masing-masing dengan harga Rp 12.000,00. Kemarin harga per potong tempe telah menjadi Rp 14.600,00. Berapa persenkah kenaikan harga tempe tersebut?
Prosentase kenaikan :
Kenaikan 14.600 - 12.000 = 2.600, prosentase kenaikan = | 2.600 | x 100% = 21,67% |
12.000 |
Harga awal 10.000, kenaikan 25%
25 | x 10.000 = 2.500 | |
100 |