Perjalanan dapat diartikan sebagai pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain dengan berbagai tujuan. Pada jaman dahulu, perjalanan dilakukan karena naluri kebutuhan dari seseorang yang seringkali mengajak kelompoknya untuk mencari lokasi baru yang lebih nyaman dan aman. Seringkali perjalanan bisa dikembangkan menjadi perpindahan yang menetap (imigran) bila ditempat baru, mereka merasa lebih nyaman.
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia. Definisi yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat, maka semakin meningkat pula pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain dalam melakukan kegiatan dan juga upaya memenuhi ambisi untuk dapat hidup lebih baik. Volume perjalanan semakin meningkat ,sehingga menurut keperluannya, “perjalanan” dapat dikelompokkan menjadi:
Pada perjalanan ini memberi kesan serius dan mendapatkan hasil yang “nyata”, seperti :
- Keperluan bisnis, mencari nafkah
- Tujuan berobat /kesehatan
- Tujuan sosial/kepentingan keluarga
- Seminar dan konferensi
- Naik Haji
- Belajar / Sekolah
- Penelitian kekayaan alam dan budaya
Dalam menangani layanan perjalanan ini, perusahaan perjalanan hanya memberikan layanan pengadaan tiket dan dokumen perjalanan lainnya (visa, passport). Pelaku perjalanan ini biasa disebut traveller.
Ciri-ciri utama dari sebuah perjalanan Umum adalah :
- Suatu kegiatan pergerakan pergi dan pulang atau return.
- Mengambil jalan singkat / cepat dan kembali lagi ketempat asalnya
- Perjalanan dilaksanakan sesuai target pekerjaan/kepentingan
- Mempunyai tujuan untuk mendapatkan hasil/keuntungan/uang
- Route perjalanan disusun sesuai dengan alur kerja
- Perjalanan tidak hanya untuk mengunjungi objek/daya tarik wisata
- Perjalanan dilaksanakan dalam waktu yang ditentukan sendiri sesuai pekerjaan.
Perjalanan yang memberi kesan “santai” :
- Membangkitkan sifat petualangan namun tetap untuk bersenangsenang
- Bersifat romantis, menuruti emosi keindahan
- Penuh kemisterian, mencari hal-hal yang unik/menarik untuk
- pemenuhan keinginan pribadi dan menyenangkan
- Berziarah keagamaan (wisata Pilgrim), santai, khusuk dan menyenangkan
- Mengunjungi tempat-tempat yang unik dan dapat menimbulkan kesan indah dan menyenangkan hati.
Perjalanan wisata memiliki ciri-ciri khusus yang memperlihatkan kegiatankegiatan wisatanya. Pelaku perjalanan wisata ini biasa disebut Wisatawan (tourist)
Ciri-ciri utama dari sebuah perjalanan wisata (tour) adalah :
- Perjalanan merupakan perjalanan keliling, kembali lagi ketempat asal
- Perjalanan dilaksanakan dalam keadaan santai
- Bertujuan untuk memberikan kepuasan bagi wisatawan
- Perjalanan dirangkai dari berbagai komponen kebutuhan yang diperlukan dalam pencapaian tujuan
- Perjalanan dilengkapi dengan mengunjungi objek/daya tarik wisata
- Perjalanan tidak bertujuan mencari nafkah bagi peserta perjalanan
- Membelanjakan uang yang dibawanya di tempat tujuan wisata
- Pelaku perjalanan tinggal untuk sementara di tempat tujuan perjalanan dan berpindah dari satu objek ke objek yang lain
- Perjalanan dilaksanakan dalam kurun waktu yang ditentukan dan terjadwal sesuai rencana kunjungan wisata.
- Perjalanan wisata secara individu maupun group
Perbedaan perjalanan umum dengan perjalanan wisata Perjalanan Umum
- Route perjalanan biasa mengutamakan cepat, berangkat dan pulang dengan route sama
- Sedangkan perjalanan wisata mengutamakan nyaman, berkeliling/round, berangkat dan pulang diupayakan tidak menempuh route yang tidak sama
- Tujuan perjalanan biasa untuk perjalanan berdagang, berobat, belajar, meneliti, bekerja, sedangkan perjalanan wisata untuk bersenang-senang, santai, menambah wawasan keindahan alam/budaya/adat
- Finansial pada perjalanan umum mendapatkan upah dari perjalanan yang dilakukan, sedangkan pada perjalanan wisata membelanjakan uangnya selama perjalanan
- Tiket pada perjalanan umum adalah One way atau return , sedangkan pada perjalanan wisata selalu return (pergi dan pulang ke tempat asal)
- Perusahaan pada perjalanan umum hanya menjual tiket perjalanan, sedangkan pada perjalanan wisata
- perusahaan menyediakan paket wisata (tiket, akomodasi, meal, objek dll.)
Selain kedua jenis perjalanan tersebut, seringkali terjadi sebuah perjalanan dengan kombinasi dari kedua jenis, yaitu perjalanan yang memiliki dua kepentingan, misalnya, dalam perjalanan untuk keperluan berdagang mereka menyempatkan (untuk melepas lelah) melihat dan menikmati keindahan alam/budaya dan menikmati pertunjukan/show. Dalam penghitungan jumlah kedatangan wisatawan (statistik pariwisata) yang dimasukkan hanyalah pelaku perjalanan wisata.
Kelompok pelaku perjalanan
1. Kelompok yang masuk dalam statistik pariwisata
a. Pengunjung Tamu (Visitor), terdiri dari :
- Pelancong (Excursionist): Penumpang Cruise, pengunjung satu hari, anak buah kapal/pesawat yang sedang tidak dalam tugas
- Wisatawan mancanegara yang datang dengan passport tourist
- Wisatawan domestik
b. Anak buah kapal/pesawat yang tidak sedang melakukan pekerjaannya, dan dalam masa senggangnya datang mengunjungi suatu objek wisata di kota persinggahannya
2. Kelompok tidak dimasukkan dalam penghitungan statistik adalah pelaku perjalanan seperti:
- Imigran permanen
- Imigran sementara
- Diplomat /utusan kenegaraan
- Perwakilan konsulat
- Anggota tentara asing yang ditempatkan disuatu lokasi
- Pengungsi dari luar negeri
- Penumpang transit
- Pekerja pelintas batas.
- Pekerja volunteer/ expatriate dari luar negeri
Wisatawan yang resmi masuk ke Indonesia (dengan ijin tourist) tercatat dikantor imigrasi sebagai wisatawan mancanegara, namun seringkali orang asing/pengunjung dari luar negeri dengan paspor biasa dan ijin kerja/dagang pada saat datang ke objek wisata seringkali juga di data sebagai wisatawan mancanegara.